Olahan Tempe Coklat, Kini Telah Sampai ke Jepang


Olahan Tempe Coklat, Kini Telah Sampai ke Jepang

 Tempe ternyata tak hanya biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia untuk lauk atau olahan camilan yang biasa selama ini ada di pasaran. Makanan yang terbuat dari kedelai dan kaya akan protein nabati tersebut ternyata juga dapat dikombinasikan dengan jenis makanan modern lainnya.
Iron-rich-foods-for-vegetarians-and.
Seperti yang dilakukan Endah Kurnianingsih dari Kota Depok. Ia  mampu memadukan tempe dengan coklat sehingga menjadi sajian yang sangat enak.

“Saya kasih nama Pechok alias tempe coklat, rasanya juga enak,” kata Endah saat ditemui di kediamanya di daerah Sawangan, Depok..

Sebelumnya ia memproduksi coklat karakter. Namun karyawan yang dilatihnya tidak mampu membuat detail-detail pada coklat karakter. Hal ini membuat Endah harus berpikir ulang untuk membuat produk baru. “Saya launching Pechok 19 Februari 2014,” lanjut Endah.

Keinginan Endah untuk memberdayakan masyarakat sekitar menuntunnya menemukan produk Pechok. Dia ingin mencocokan makanan khas Indonesia dengan coklat. “Siapa sih disini yang tidak mengenal tempe, tapi saya ingin tempe dengan tampilan yang keren,” ujar Endah.

Dalam perjalanan menggeluti usaha Pechok, Endah melakukan percobaan produksi selama 2 bulan. Ia selalu berimajinasi bahwa tempe dapat renyah seperti wafer.  “Akhirnya saya menemukan formulanya, saya bikin tempe sendiri,” tegas Endah.

Pechok Endah juga memperoleh reaksi yang baik dari masyarakat. Selain terdaftar sebagai oleh-oleh khas Depok, banyak pula yang menjadi reseller Pechok. Sebuah kotak Pechok dengan berat 75 gram dijual seharga Rp15 ribu. “Alhamdulillah telah tiba di Jepang, kebetulan yang belajar di Jepang ingin membawa souvenirs khas Indonesia,” jelas Endah. Saat ini Endah memiliki 4 karyawan yang bekerja. Dalam sebulan, Endah biasanya memproduksi 1.000 kotak, tetapi pernah mencapai angka 4.000 kotak saat kondisi ramai. Pechok ini dapat bertahan sampai 6 bulan tanpa menggunakan bahan pengawet. “Saya percaya bahwa produk di Depok berkualitas, namun kemasannya masih perlu diperbaiki,” tambah Endah. Dia berpendapat bahwa pelaku usaha masih kurang terbiasa dalam mengemas makanan dengan baik. Karena itu, Endah terus memperbaiki kemasan produknya agar dapat menarik minat pelanggan. “Bagi pasar atau konsumen, pelaku usaha harus terbiasa menyajikan produk mereka dengan cara yang menarik,” ujarnya